Home » , » Ndoso ro Suna, Upacara Khitanan Masyarakat Bima - Mbojo

Ndoso ro Suna, Upacara Khitanan Masyarakat Bima - Mbojo


Ndoso ro Suna adalah sebuah acara adat untuk melakukan khitanan massal yang diadakan setelah panen oleh sahibul hajat bersama-sama dengan kerabat keluarganya.
Menjelang palaksanaan upacara ndoso ro suna diadakan musyawarah yang dihadiri oleh pemuka agama dan Pamong Desa agar dapat:
  1. Menentukan hari yang baik untuk pelaksanaan upacara adat.
  2. Pembentukan Panitia pelaksanaan yang terdiri dari Ompu Parenta, Wai Ruka, Ompu Paruga, Oi ro afi, Ngaha ro nono dll.
  3. Menghimpun anak-anak yang dikhikitankan.
  4. Mengumumkan bahan-bahan yang tersedia.
  5. Menentukan hari untuk mengambil padi dari lumbung, menumbuk, menepung, , mengambil kayu bakar dan membuat dodol.
  6. Mengundang masyarakat secara lesan dari kampung ke kampung.
  7. Mendirikan panggung ( paruga ) tempat pelaksanaan upacara.

Dalam upacara adat dengan rangkaian acara sebagai berikut : Kapanca, Rumbe woi, Suna, Saraso dan Tama. Jalannya upacara pada hari pertama digelarkan aneka musik dan tarian misalnya : Peniupan silu, pemukulan genda diikuti tarian Mpaa Manca, Mpaa Buja, Mpaa Sampari, Ntumbu dll.

A. Kapanca.
Kapanca dilaksanakan pada malam hari setelah para undangan telah hadir dengan melakukan zikir Kapanca dihapan anak-anak peserta Ndoso ro suna.
Seusai zikir kapanca Badan Syara (Kepala Desa) dan Hukum (Kaum ulama) melakukan kapanca dengan menaburkan daun kapanca yang telah tertumbuk halus diatas tangan para peserta Ndoso ro Suna, dilanjutkan dengan Compo Sampari yaitu memberikan sebuah keris yang akan diselipkan kepinggang masing-masing anak laki-laki.

B. Rumbe Woi
Rumbe Woi adalah kegiatan menggosokkan gigi dengan pecahan genteng, lalu disuruh menggigit sepotong kayu kedondong atau jarak yang sudah terkupas kulitnya sambil tidur terlentang.
Tujuan dari Rumbe Woi menurut masyarakat Mbojo sebagai pertanda untuk mengekang sifat cerewet, rakus, pembohong, dan suka memfitnah.
C. Suna Ro Ndoso
Suna adalah khitanan untuk anak laki-laki dan saraso (ndoso) adalah khitanan untuk anak perempuan yang dilakukan oleh Ompu Suna bagi anak laki-laki dan Wa’i Saraso bagi anak-nanak perempuan.
Pelaksanaan Suna ro Saraso dilakukan setelah pergelaran kesenian tradisional pada hari puncak acara, diakhiri dengan Makatuayang diiringi oleh musik kadidi baku, setiap anak laki-laki setelah disunat berjingkrat sambil menari dengan kerisnya untuk menghilangkan rasa sakit.

D. Tama
Tama adalah sebutan dalam bahasa Mbojo dari Tamat atau telah selesai dan bisa membaca Al Qur’an. Pada acara jamuan bersama badan Syara’ dan Hukum diadakan Khatam Qur’an yang dilakukan oleh beberapa remaja putera dan puteri dengan pakaian muslim, memperdengarkan kefasihannya dalam membaca Al Qur’an disaksikan oleh masyarakat umum.
Setelah melakukan Khatam Qer’an, mereka mendatangi rumah guru ngajinya dengan mebawa makanan dan pakaian sebagai tanda terima kasih dan bersujud kepadanya. 


Follow Twitter @Info_Mbojo & Facebook Info Mbojo


My Great Web page
Share this article :

0 Komentar:

Posting Komentar

Santabe, ta komentar mena, bune kombi menurut ndai kaso ta re

 
Support : Forum Dou Mbojo | Tofi Foto | Info Mbojo
Copyright © 2007. Mbojo Network, Berita dan Informasi Bima Dana Mbojo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Dominion Rockettheme
Proudly powered by Blogger